Paling Rugi di Semua Dunia Agama
Friday, 10 April 2020
Add Comment
Orang yang telah beramal tetapi tidak mendapatkan kegunaan apa-apa berasal berasal dari amalannya tersebut, maka ia orang yang merugi. Dan tersedia orang yang paling merugi lagi, yaitu orang yang tidak mendapatkan kegunaan apa-apa berasal berasal dari amalannya tetapi ia tidak menyadarinya. Allah ta’ala berfirman:“Katakanlah: “Apakah dapat Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya di dalam kehidupan dunia ini, tetapi mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya” (QS. Al Kahfi: 103-104).
Penjelasan Para Ulama Mari kami memandang penjelasan para ulama tentang siapakah mereka orang-orang yang merugi tersebut? Al Baghawi rahimahullah menjelaskan:“Para ulama tidak sama pendapat tentang siapa orang yang merugi di dalam ayat ini. Ibnu Abbas dan Sa’ad bin Abi Waqqash mengatakan: mereka adalah orang-orang Yahudi dan Nasrani. Sebagian mufassirin mengatakan: mereka adalah ruhban (pendeta Nasrani)” (Tafsir Al Bagahwi). Imam Ath Thabari membawakan sebuah riwayat berasal berasal dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu’anhu:
Dari Ali bin Abi Thalib, selagi ia ditanya tentang firman Allah ta’ala (yang artinya) “Katakanlah: “Apakah dapat Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?”. Beliau menjawab: mereka adalah orang-orang kafir berasal berasal dari kalangan Ahlul Kitab. Awalnya mereka di atas kebenaran, sehabis itu mereka berbuat syirik pada Rabb mereka. Dan mereka sebabkan kebid’ahan-kebid’ahan, yang mereka laksanakan dengan dengan sungguh-sungguh di dalam kebatilan. Dan mereka berasumsi amalan mereka itu benar. Sehingga mereka pun bersungguh-sungguh di dalam kesesatan dan berasumsi diri mereka di atas petunjuk. Maka sesatlah mereka di dalam kehidupan dunia dan mereka mengira diri mereka tengah laksanakan kebaikan” (Tafsir Ath Thabari).
Maka orang yang paling merugi amalannya adalah orang-orang yang kufur kepada Allah, diantaranya orang-orang Yahudi dan Nasrani. Karena mereka berbuat syirik kepada Allah tetapi mereka berasumsi diri mereka tengah laksanakan kebaikan. Sebagaimana disebutkan di dalam sambungan ayat:“Mereka itu orang-orang yang telah kufur pada ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan dengan Dia, maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat” (QS. Al Kahfi: 105). Al Imam Al Qurthubi rahimahullah juga menjelaskan
“Ibnu Abbas berkata: yang dimaksud ayat ini adalah orang-orang kafir Mekkah. Ali (bin Abi Thalib) berkata: yang dimaksud ayat ini adalah khawarij penduduk Harura. Dalam kesempatan yang lain, Ali berkata: mereka adalah para pendeta yang tinggal di shuma’ah (tempat ibadah)” (Tafsir Al Qurthubi).
Imam Ath Thabari membawakan sebuah riwayat lain berasal berasal dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu’anhu:“Dari Abu Ath Thufail, ia berkata: Abdullah bin Al Kawwa’ menanyakan kepada Ali tentang firman Allah ta’ala (yang artinya) “Katakanlah: “Apakah dapat Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?””. Ali menjawab: itu adalah kalian wahai penduduk Harura’ (Khawarij)” (Tafsir Ath Thabari).Maka tidak benar satu orang yang paling merugi adalah ahlul bid’ah, juga di dalamnya kaum Khawarij. Karena tidak tersedia pelaku kebid’ahan, kalau ia mengira sedang
melakukan kebaikan dengan dengan kebid’ahanya tersebut. Oleh sebab itu Sufyan Ats Tsauri rahimahullah hingga mengatakan:“Kebid’ahan itu lebih dicintai oleh iblis berasal berasal dari pada maksiat, sebab pelaku bid’ah ada problem bertaubat tetapi pelaku maksiat ringan bertaubat” (Syarhus Sunnah Al
Baghawi, 1/216). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Sungguh Allah menghindar taubat berasal berasal dari tiap tiap pelaku bid’ah hingga ia meninggalkan bid’ahnya” (HR. Ath Thabrani di dalam Al Ausath no.4334. Dishahihkan oleh Al Albani di dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 54)Dan semua orang yang amalannya batil dan tidak cocok dengan dengan sunnah Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam baik berwujud kekufuran, kesyirikan dan kebid’ahan, maka pelakunya adalah orang-orang yang merugi. Amalannya tidak diridhai oleh Allah dan tidak di terima oleh Allah. Dijelaskan Al Imam Ibnu Katsir rahimahullah:
“Firman Allah [orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya di dalam kehidupan dunia ini] maksudnya orang-orang yang mengamalkan amalan-amalan yang batil, tidak cocok syariat yang diridhai dan di terima oleh Allah. [sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya] maksudnya mereka berkeyakinan bahwa mereka berada di atas kebaikan dan terlampau yakin amalan mereka di terima dan dicintai Allah” (Tafsir Ibnu Katsir).
http://www.idolocharter.com/?option=com_k2&view=itemlist&task=user&id=1063182
http://www.idolocharter.com/?option=com_k2&view=itemlist&task=user&id=1431952
http://www.idolocharter.com/?option=com_k2&view=itemlist&task=user&id=1431962
0 Response to "Paling Rugi di Semua Dunia Agama"
Post a Comment